Familiar dengan kalimat ini moms ? Cappadocia effort…. Dimana-mana bicara tentang My Dream, dari kalangan dewasa, remaja bahkan anak-anak, mulai dari perbincangan ringan sampai media sosial semua membicarakan effort ini. Yes… My Dream Not Hers, like Their Dream not Yours mom, kok ? maksudnya bagaimana? Take a breathe moms, kita bahas pelan-pelan. Coba fokuskan mindset moms, lihat lebih dalam, saatnya kita kembali ke anak-anak kita, buah hati kita tercinta, investasi dunia akhirat yang dititipkan kepada kita. Lets start ..
Anak-anak tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun perilakunya, dalam Psikologi Perkembangan anak mencakup berbagai aspek, termasuk didalamnya adalah perkembangan fisik, perilaku dan emosi. Anak-anak idealnya tumbuh dan berkembang sesuai usianya baik secara fisik, perilaku dan emosi. Anak yang tumbuh dan berkembang dengan baik akan menjadi pribadi yang “lengkap”, mereka akan melewati tahapan demi tahapan perkembangan yang sesuai kebutuhannya. Kebutuhan seperti apa ? kebutuhan akan lingkungan yang nyaman, yang mensupport mereka baik fisik, perilaku dan emosi sehingga memiliki karakter yang kuat. Karakter inilah yang kelak akan mempengaruhi langkah-langkah mereka selanjutnya. Lalu bagaimana membentuk karakter yang kuat ini ? beberapa hal yang dapat kita “ajarkan” sejak dini kepada anak-anak, diantaranya :
1. Ajarkan anak untuk mengenal dirinya sendiri
Moms dapat melatih beberapa hal yang dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal dirinya sendiri, mulai dari dengarkan segala sesuatu yang disampaikan anak, tidak memaksakan kehendak kita sebagai orangtua dan membiarkan anak memilih apa yang diinginkannya, latih anak mengelola emosinya (meredam amarahnya), biarkan ia menangis saat bersedih dan tertawa saat bahagia/gembira.
2. Belajar untuk menghargai dirinya sendiri
Hal ini tidak kalah penting loh moms, sejak dini mulailah mengajarkan anak untuk menunjukkan empatinya, misalnya ketika ia frustasi dengan hal yang tidak bias ia lakukan. Berikan cinta tanpa syarat, pelukan, ciuman, belaian lembut di pundaknya, hal-hal kecil yang dapat membuatnya merasa dihargai, sehingga ia pun akan belajar bagaimana ia menghargai orang lain.
3. Membentuk prinsip diri sendiri
Pentingnya menjadi panutan yang baik bagi anak, akan membentuk karakter positif padanya. Seperti kebiasan-kebiasan baik sehari-hari, makanan yang dikonsumsi, menyikat gigi menjelang tidur, membuang sampah pada tempatnya, tata cara beribadah yang sesuai, menolong sesama, dan kebiasan-kebiasan baik lainnya.
4. Komitmen dan konsisten
Menurut Chitra Annisya, M.Psi (Psikolog anak dari Tiga Generasi), mengajarkan komitmen dan konsistensi pada anak sejak dini, akan bermanfaat terhadap pembentukan karakter anak di masa depan. Komitmen dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu anak mencapai goal dan cita-citanya, sehingga menunjang kesuksesan dalam berkarir dan berumah tangga. Jika komitmen ini diajarkan ketika usia anak sudah remaja, maka anak membutuhkan usaha lebih besar untuk mengubah kebiasaan yang ia miliki. Beberapa hal yang dapat melatih komitmen dan konsistensi pada anak yaitu dengan membuat jadwal kegiatan harian, sebagai role model terbaik kita sebagai orangtua wajib untuk selalu konsisten dengan apa yang kita ucapkan pada anak, tunjukkan sikap tidak mudah menyerah dalam menggapai tujuan, latih anak dengan memberikan tanggungjawab sederhana dan banyak hal lainnya yang dapat kita ajarkan pada anak untuk melatih komitmen dan konsistensinya.
5. Selalu memperhitungkan segala sesuatu dalam mengambil keputusan
Pentingnya mengajarkan sekaligus melatih anak dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan agar kelak anak bertanggungjawab dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambilnya. Melatih mereka mebuat keputusan melalui berbagai pertimbangan dengan mencari sebab akibat, banyak sedikitnya manfaat, dibalik setiap keputusan yang diambilnya. Sehingga keputusan yang dihasilkan adalah keputusan “terbaik” yang ia fahami benar konsekuensi dibalik keputusan/pilihannya tersebut.
Dengan karakater yang kuat diharapkan anak dapat menentukan sendiri langkah yang akan diambilnya dan menjadi pribadi yang “cakap”.
Anak dapat menemukan berbagai hal yang ia inginkan dan memperoleh apa yang ia butuhkan melalui pendampingan penuh dari orangtua. Sebaliknya orangtua pun belajar untuk menerima apa yang menjadi pilihan anak, tanamkan dalam hati dan pikiran kita bahwa kehidupan anak-anak kita bukan hidup kita, bukan mimpi kita semata tapi dapat menjadi mimpi bersama. Kenapa mimpi bersama ? karena visi dan misi kita sebagai orangtua telah sejalan dengan visi dan misi anak-anak kita.
Visi dan misi inilah yang dapat kita bentuk dalam Pola Asuh kita, dalam ilmu pengasuhan anak, pola asuh yang memaksakan kehendak pada anak disebut authoritarian parenting atau pola asuh otoriter, hal ini berdampak negatif bagi tumbuh kembang dan pembentukan karakter anak. Dampak dari menerapkan pola asuh otoriter menjadikan anak takut berpendapat, tidak bisa membuat keputusan, agresif, mengganggu kesehatan mental dan menjadikan anak tidak memiliki motivasi. So’ mulai sekarang yuuks moms, setelah kita belajar membentuk karakter yang kuat pada anak, saatnya kita melatih diri kita menjadi partner sejati mereka, kita bukan orangtua yang “kehilangan masa kecil” lalu mencoba mencarinya pada anak-anak kita, membangun mimpi-mimpi masa kecil kita dengan memaksakan hal tersebut pada anak-anak kita. Sehingga anak-anak kehilangan jati diri mereka, tidak ada motivasi dan impian dalam menjalani kehidupan, akhirnya mereka kehilangan arah bahkan tidak memiliki kehidupan mereka sendiri. Miris kan moms ?
so’ its not your dream moms but their dream..
Bebaskan anak merangkai mimpinya, arahkan mereka dengan baik, jadilah orangtua yang mampu berdamai dengan banyak hal yang berkaitan dengan kebutuhan dan tumbuh kembang anak. Didiklah mereka mejadi pribadi yang cakap dengan karakter positif, karena mereka menjadi salah satu investasi akhirat terbaik kita, sebagaimana sabda Rosulullah shallalahu ‘alaihi wasallam :
"JIka seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara ; sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan do'a anak yang shalih" (HR. Muslim No. 1631)
And the last but not least, yuks moms terus belajar menjadi orangtua yang berkualitas sehingga dapat mendampingi anak-anak kita menjadi pribadi yang cakap dan berkarakter kuat, agar mereka dapat meraih mimpi-mimpinya sekaligus mimpi kita, bukankah memiliki anak yang sukses dunia akhirat adalah impian terbaik kita ??
Jangan lupa moms, ada the power of du'a... teruslah memanjatkan doa-doa terbaik kita dan penuh keyakinan bahwa semua do'a kita didengar Allah dan terijabah disaat yang tepat.
JIka ada pertanyaan atau moms ingin berbagi pengalaman, silakan share di kolom komentar yaa moms… I’ll be waiting…
Sumber : Maria Ermilinda Hayon - NovaGrid, Citra Larasati – 5 Kiat Mengajarkan Anak Menghargai Diri Sendiri, dppkbpmd.bantul - 5 Prinsip ParentingMembentuk Karakter Positif pada Anak, dr. Verury Verona Handayani – Waspada, ini 5 Dampak Memaksa Kehendak pada Anak
Nice
I have a dream... - Westlife - 😊
If its you dream, so... get it by yours...