25 tahun sejak tim Masaru Emoto seorang ilmuwan, pseudosains dan penulis jepang yang mengklaim bahwa kesadaran manusia dapat memengaruhi struktur molekul air, berhasil mengambil foto pertama kristal air.
Buku pertama Masaru Emoto yang diluncurkan adalah “Water Know The Answer” dalam bahasa jepang, dan buku yang paling terpopuler & terlaris versi New York Times adalah “The Hidden Messages in Water”
Masaru menceritakan dalam sebuah bukunya bahwa butuh waktu lebih dari dua bulan untuk mendapatkan gambar kristal air, setelah mereka memulai percobaan. Beliau masih ingat betapa terharu ddirinya dan seluruh staf saat mereka akhirnya berhasil mengabadikannya dalam film. Saat mereka mencetak foto, kristal heksagonal yang indah muncul. Beliau terpesona oleh keindahannya, dan sejak saat itu, tim nya dan beliau terus mengambil banyak foto kristal air.
Seperti yang banyak orang ketahui bahwa air itu transparan dan tidak memiliki rasa, bau, atau warna.
Yang menakjubkan tentang air adalah ia mampu menunjukkan kepada kita banyak "wajah" tergantung pada kondisinya atau informasi yang diberikan kepadanya.
Ditemukan bahwa sebagian besar, air mata air, air tanah, dan sampel air yang diambil dari hulu sungai membentuk kristal yang indah.
Di sisi lain, sampel yang diambil dari air keran, air hujan, dan bagian hilir sungai membentuk kristal yang tidak berbentuk atau tidak rata.
Dari situ, muncullah ide untuk mengambil foto kristal air, setelah air tersebut terpapar jenis musik atau kata-kata tertentu. Kata-kata dan frasa yang didasarkan pada kebenaran universal, seperti Terima Kasih atau Cinta dan Rasa Syukur membentuk segi enam yang indah dan simetris.
Namun, air yang terpapar kata-kata atau frasa negatif, seperti kamu bodoh atau perang menghasilkan kristal yang jelek dan tidak berbentuk.
Seperti percobaan yang menggunakan kata-kata positif dan negatif, kristal-kristal yang indah muncul ketika mereka memaparkan sampel air pada musik klasik seperti Simfoni No. 6 “Pastorale” karya Beethoven atau Swan Lake karya Tchaikovsky.
Namun ketika dipaparkan air pada lagu heavy metal, kristal-kristal tersebut pecah menjadi potongan-potongan kecil. (Lagu heavy metal tertentu yang kami gunakan mengandung beberapa lirik negatif, yang tampaknya memengaruhi pembentukan kristal)
Masaru kemudian belajar bahwa dalam setiap kesempatan, air mereproduksi informasi yang diberikan dengan tepat dan mengungkapkannya dalam bentuk kristal-kristalnya.
Fotografi Kristal Air
Foto kristal air diambil saat setetes air dalam cawan petri yang dibekukan. Karena air mencair dengan cepat pada suhu ruangan, staf beliau harus menahan dinginnya suhu minus 5 derajat Celsius di ruangan berpendingin khusus agar dapat memotret sampel dengan sukses.
Puluhan ribu foto telah diambil sebagai hasil dari upaya tersebut.
Di antara semua foto, menurut beliau kristal yang paling indah adalah yang terpapar frasa cinta dan syukur selama 24 jam.
Perhatikan photo diatas dan dibawah ini...
Bagaimana menurut kalian?
Foto itu menyerupai bunga yang sedang mekar dan memancarkan cahaya yang misterius dan anggun.
Terlihat rasa keindahan yang luar biasa seperti ini tidak dapat diciptakan oleh manusia mana pun.
Bahkan setelah memeriksa ribuan foto, foto inilah yang memikat hati seorang Masaru Emoto, tetapi beliau bertanya-tanya bagaimana kata-kata sederhana itu dapat melahirkan kristal yang sangat elegan...?!
Ini menjadi pertanyaan yang membara yang harus di pecahkan dengan cara apa pun.
Dan beliau sangatlah berdedikasi untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut.
Dalam beberapa tahun tersebut, beliau akhirnya mencapai sebuah kesimpulan. Dan di dalamnya, ada pesan penting.
Dunia sedang kacau balau, karena titik balik besar sedang mendekat. Banyak dari kita yang sudah mengalami berbagai masalah yang dihadapi umat manusia, seperti krisis ekonomi, berkurangnya sumber daya alam, atau munculnya penyakit baru yang mengancam kesehatan kita, dan masih banyak lagi.
Banyak orang yang bingung bagaimana mereka harus hidup di dunia yang kacau ini.
Namun, semuanya menjadi jelas jika kita mendengarkan pesan-pesan yang diajarkan oleh air. Beliau percaya apa yang menyebabkan kebingungan kita adalah "Kenyataan bahwa kita belum mempelajari hakikat dunia yang sebenarnya atau hakikat hidup", tetapi kebijaksanaan ini terungkap dalam air.
Sejak kecil, seorang Masaru Emoto selalu bertanya-tanya tentang pertanyaan-pertanyaan yang tampaknya sederhana ini:
"Dari mana saya berasal?" "
Apa tujuan hidup saya?" dan
"Ke mana saya akan pergi setelah saya meninggal?"
Beliau tidak pernah berhenti mencari jawaban; dan ketika dia "bertemu" dengan air pada usia 43 tahun, kemudian beliau bertekat untuk mendedikasikan diri mempelajarinya dan sejak saat itu beliau sangat terpesona oleh kekuatannya.
Dalam perjalanan mencari kebenaran, Masaru Emoto menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar tersebut.
Lebih jauh, beliau dituntun oleh air untuk mengembangkan pemahaman diri sendiri tentang cara hidup yang dapat membawa kebahagiaan terbesar, dan bahkan bagaimana alam semesta itu sendiri diciptakan.
Katalisator terbesar bagi nya adalah bagaimana menatap kristal dengan Cinta dan Rasa Syukur. Air mengajarkannyabahwa kata-kata itu bersinar paling indah.
Bahkan, beliau pikir kata-kata itu adalah kata-kata kunci dimasa transisi yang akan datang.
Cinta dan Rasa Syukur Membentuk Esensi Kehidupan.
Ketika menjelajahi dunia dan bertemu orang-orang baru, beliau menyebut mereka yang “Bersinar” terpancar dengan cahaya cinta dan rasa syukur sebagai Aikansha-bito (“manusia cantik yang penuh cinta dan rasa syukur”).
Ketika setiap orang di Bumi menganut nilai-nilai ini, kita akan dikelilingi oleh cahaya cemerlang yang spektakuler dan abadi ini.
Sumber : Message from the Water and the Universe
Comments